Testing Software
Materi selanjutnya yang akan coba saya explore dalam mata kuliah Manjemen Kualitas yaitu mengenai testing software. . . .
Testing yaitu merupakan sebuah proses mencoba sebuah program yang nantinya berguna apabila terdapat kesalahan-kesalahan yang muncul. Pada fase testing ini juga berguna untuk mendeteksi dari perbedaan yang terjadi antara software dengan kebutuhan yang diinginkan, mungkin terjadi bug atau error.
Strategi testing ada 2 yaitu ;
1. Big bang Testing
Big bang testing yaitu bertujuan menguji perangkat lunak secara keseluruhan, setelah menyelesaikan semua tahap. Dengan adanya strategi big bang dapat mengetahui kelemahan yang cukup parah.
2. Incremental Testing
Pengujian perangkat lunak yang dilakukan secara bertahap dalam modul, mulai dari menguji pada bagian terkecil (unit test) sampai menguji pada integration test (modul). Dilakukan sampai semua modul telah diuji dan kemudian melakukan system test. Incremental testing ini biasanya dilakukan pada software yang memiliki modul yang relatif kecil.
Terdapat dua metode pengujian yang telah dikembangkan yaitu ;
1. White box testing
Disebut juga dengan struktural testing. Testing ini dilakukan dengan melihat langsung kedalam modul untuk meneliti kodingan dari software dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Biasa digunakan untuk verifikasi. Keuntungan dari metode ini yaitu memprioritaskan kualitas software dari coding dan standard pengkodean dan. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu harus adanya SDM yang lebih dan ketidakmampuan dalam menguji perangkat lunak dalam hal waktu, kehandalan dan beban durabilitas.
2. Black box testing
Disebut juga dengan fungsional testing. Testing ini hanya sebatas pengujian terhadap fitur - fitur dalam software. Biasa digunakan untuk validasi. Black box testing ini membutuhkan sumber daya yang relatif lebih sedikit karena pada metode ini memungkinkan untuk melakukan testing class, yang sebagian besar dapat dilakukan sendiri oleh penguji blackbox. Namun kelemahan metode ini yaitu sulitnya untuk megidentifikasi error yang terjadi untuk menghasilkan output yang benar dan tidak adanya kontrol yang spesifik, sehingga testing ini tidak mengeksekusi sebagian besar dari baris kode yang tidak tercakup dalam seperangkat tes cases.
Tipe dari software testing diabgi menjadi 6 yaitu :
1. Unit Testing
- Testing terhadap hardware atau software dari unit - unit yang berhubungan
- White box testing
- Kode struktur
2. Integrasi testing
- Pengujian dimana komponen software, hardware atau keduanya sudah menyatu dan sudah diuji to mengevaluasi interaksi dari 2 hal tersebut
- Black dan white box testing
- desain level rendah - tinggi
3. Fungsional & sistem testing
- Fungsional testing memastikan spesifikasi fungsional dalam kebutuhan terpenuhi
- Sistem testing melibatkan penempatan program baru kedalam lingkungan lingkungan yang berbeda - beda untuk memastikan dapat bekerja pada lingkungan pelanggan dengan berbagai versi dan tipe sostem opereasi
- Black box testing
- Spesifikasi : desain level tinggi, spesifikasi kebutuhan
4. Acceptance testing
- Testing Formal yang dilakukan untuk memastikan apakah sistem memenuhi kriteria apa tidak dan agar pelanggan tahu apakah software dapat diterima oleh sistem
- Kriteria dari sistem harus memuaskan agar diterima oleh pelanggan
- Black box testing
- Spesifikasi kebutuhan
5. Regression testing
- Tes ulang sistem untuk verifikasi jika modifikasi yang dilakukan tidak menyebabkan effect yang tidak diinginkan dan sistem masih sesuai dengan spesifikasi kebutuhan
- Dilakukan disemua siklus testing setelah terjadi perubahan yang signifikan (memperbaiki bug)
- Black dan white box
- Setiap perubahan dari dokumentasi, desain level tinggi
6. Beta Testing
- Testing melibatkan potensial user dan beta tester
- User mengisntal software dan menggunakannya, dan selanjutnya memberikan laporan dari setiap error yang ditemukan selama penggunaan kepada pengembang
- Black box testing
0 komentar:
Posting Komentar